Daisypath Anniversary tickers

Daisypath - Personal pictureDaisypath Anniversary tickers

Thursday, April 21, 2011

NASIHAT UNTUK ISTERI

Wahai para isteri !!
1. Apakah menyulitkanmu, jika engkau menemui suamimu ketika dia masuk ke rumahmu dengan wajah yang cerah sambil tersenyum manis?!!
2. Berhiaslah untuk suamimu dan raihlah pahala di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala, sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan, gunakanlah wangi-wangian! Bercelaklah! Berpakaianlah dengan busana terindah yang kau miliki untuk menyambut kedatangan suamimu. Ingat, janganlah sekali-kali engkau bermuka muram dan cemberut di hadapannya.
3. Jadilah engkau seorang isteri yang memiliki sifat lapang dada, tenang dan selalu ingat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam segala keadaan.
4. Didiklah anak-anakmu dengan baik, penuhilah rumahmu dengan tasbih, takbir, tahmid dan tahlil serta perbanyaklah membaca Al Qur’an, khususnya surat Al Baqarah, karena surat tersebut dapat mengusir syetan
5. Bangunkanlah suamimu untuk mengerjakan shalat malam, anjurkanlah dia untuk berpuasa sunnah dan ingatkanlah dia kembali tentang keutamaan berinfak, serta janganlah melarangnya untuk bersilaturahim.
6. Perbanyaklah istighfar untuk dirimu, suamimu, orang tuamu, dan semua kaum muslimin, dan berdo’alah selalu agar diberikan keturunan yang shalih dan memperoleh kebaikan dunia dan akhirat, dan ketahuilah bahwasannya Rabb-mu Maha Mendengar do’a. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala :

وَقَالَ رَبُّكُمْ ادعُوْنِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ

"Dan Rabb kalian berfirman: ”Berdo’alah kepadaKu, niscaya Aku akan mengabulkan untuk kalian”. [Al Mu’min:60].

NASIHAT KHUSUS UNTUK SUAMI

Wahai para Suami!!
1. Apa yang memberatkanmu –wahai hamba Allah– untuk tersenyum di hadapan isterimu ketika engkau masuk menemuinya, agar engkau memperoleh ganjaran dari Allah Subhanahu wa Ta'ala ?!!
2. Apa yang membebanimu untuk bermuka cerah ketika engkau melihat isteri dan anak-anakmu?!! Engkau akan dapat pahala?!!
3. Apa sulitnya apabila engkau masuk ke rumah sambil mengucapkan salam secara sempurna: “Assalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh” agar engkau memperoleh tiga puluh kebaikan?!!
4. Apa yang kira-kira akan menimpamu jika engkau berkata kepada isterimu dengan perkataan yang baik, sehingga dia meridhaimu, sekalipun dalam perkataanmu tersebut agak sedikit dipaksakan?!!
5. Apakah menyusahkanmu -wahai hamba Allah- jika engkau berdo’a: ”Ya Allah!! Perbaikilah isteriku, dan curahkan keberkahan padanya.”
6. Tahukah engkau bahwa ucapan yang lembut merupakan shadaqah?!!

Saturday, April 2, 2011

Ku Rindui hikmah Rasulullah..


Sahabat-sahabat dengan Nama Allah, mari kita....

Saling merapatkan, bukan merenggangkan
Saling mempersaudarakan, bukan memperseterukan
Saling mengilmukan, bukan menjahilkan
Saling menyatukan, bukan memecahbelahkan
Saling menyayangkan, bukan membencikan
Saling mempermudahkan, bukan memayahkan
Saling mencerahkan, bukan mengelapkan
Saling menyelesaikan, bukan menambahkan masalah
Saling membijaksanakan, bukan membebalkan
Saling memurnikan, bukan mengeruhkan
Saling mensolehkan, bukan menfasikkan
Saling mengembirakan, bukan mencemaskan
Saling memguatkan, bukan melemahkan
Saling membinakan, bukan meruntuhkan
Saling meningkatkan, bukan menurunkan
Saling menguntungkan, bukan merugikan
Saling mengindahkan, bukan menghodohkan
Saling menyedarkan, bukan memalukan
Saling membahagiakan, bukan mencelakan
Saling mendoakan, bukan melaknatkan
Saling mentakwakan, bukan memaksiatkan
Saling melembutkan, bukan menggarangkan
Saling menasihatkan, bukan mengelarkan
Saling mendamaikan, bukan menggawatkan....

~Rasanya entry terbaik d akhir2 mlm begini~

Alkisah kucing...

Mengenali suami dengan keghairahannya terhadap binatang ni sememangnya sesuatu yang menceriakan hidup kami juga.... sedar x sedar diri ni semakin tahu sedikit sebanyak hikayat hidup binatang yang ada kat muka bumi ni... tapi yang terlebih terutama adalah keminatan suami terhadap kucing juga... sebabnya keranamu kucing kini kami berkongsi minat yang sama...

Antara miaw yg bertuah dibelai dan di manja :)


Seawal nikah sehinggalah sekarang c kucing x pernah lekang daripada bibir suami ni... mmg lma mencarila untuk buat teman untuk suami... kmi pun belum ada rezeki untuk tinggal bersama di sebabkan oleh keterbatasan kerja.. seringlah suami ni mencari kat internet tu sapa-sapa lah yg ada kucing untuk di jual ker... pyh juga mencari coz kdg tengok harga tu mmg x affordable la.. mewah-mewah pula kucing ni dari manusia yer.. rezeki ko la kucing.. tp xpa.. kmi masih bersabar untuk mencari... yang cerewet sangat nk mencari ni pun bukan apa.. nak cari baka baru kata suami.. Persian cats dia mmg dh banyak.. so.. yela.. apa salahnya la juga cari lain pula..


Ni antara koleksi kucing suami yang pernah berada di bawah jagaannya... :)

Alangkah bahagianya cerita pasal kucing erk... kat rumah sniri ni pun ada banyak kucing... dari kecil sampai skrg ni mmg membesar bersama kucing... kucing biasa yg jadi luarbiasa coz tuannya pandai jaga... :) belum sempat snap lg.. yg lma ntah memana dh... nanti cari blk..

Dan akhirnya... setelah lama mencari... alhamdulillah.. bertemu jua sang miaw yg berkenan di hati.. moga-mogalah ada rezeki ngan kucing ni kali ni... coz.. tengah dalm perjalanan untuk sampai rumah... dh siap ada nama dh pun.. sepasang lagi.. welcome.. LIZZY & TIZZY... :)

Moga selamat sampai menuju rumah baru ya.. ada juga kisah di sebalik LIZZY & TIZZY ni... agak nostalgik jugalah.. nantila sy sambung cerita.. x sabar menunggu kedatangan 'duaekor' ni dlu.. :)... Ahlan Wasahlan... :)

Friday, April 1, 2011

MUKJIZAT CINTA SEORANG ISTRI

Di Madinah ada seorang wanita cantik shalihah lagi bertakwa. Bila malam mulai merayap menuju tengahnya, ia senantiasa bangkit dari tidurnya untuk shalat malam dan bermunajat kepada Allah. Tidak peduli waktu itu musim panas ataupun musim dingin, karena disitulah letak kebahagiaan dan ketentramannya. Yakni pada saat dia khusyu’ berdoa, merendah diri kepada sang Pencipta, dan berpasrah akan hidup dan matinya hanya kepada-Nya.Dia juga amat rajin berpuasa, meski sedang bepergian. Wajahnya yang cantik makin bersinar oleh cahaya iman dan ketulusan hatinya.

Suatu hari datanglah seorang lelaki untuk meminangnya, konon ia termasuk lelaki yang taat dalam beribadah. Setelah shalat istiharah akhirnya ia menerima pinangan tersebut. Sebagaimana adat kebiasaan setempat, upacara pernikahan dimulai pukul dua belas malam hingga adzan subuh. Namun wanita itu justru meminta selesai akad nikah jam dua belas tepat, ia harus berada di rumah suaminya. Hanya ibunya yang mengetahui rahasia itu. Semua orang ta’jub. Pihak keluarganya sendiri berusaha membujuk wanita itu agar merubah pendiriannya, namun wanita itu tetap pada keinginannya, bahkan ia bersikeras akan membatalkan pernikahan tersebut jika persyaratannya ditolak. Akhirnya walau dengan bersungut pihak keluarga pria menyetujui permintaan sang gadis.
Waktu terus berlalu, tibalah saat yang dinantikan oleh kedua mempelai. Saat yang penuh arti dan mendebarkan bagi siapapun yang akan memulai hidup baru. Saat itu pukul sembilan malam. Doa ‘Barakallahu laka wa baaraka alaika wa jama’a bainakuma fii khairin’ mengalir dari para undangan buat sepasang pengantin baru. Pengantin wanita terlihat begitu cantik. Saat sang suami menemui terpancarlah cahaya dan sinar wudhu dari wajahnya. Duhai wanita yang lebih cantik dari rembulan, sungguh beruntung wahai engkau lelaki, mendapatkan seorang istri yang demikian suci, beriman dan shalihah.

Jam mulai mendekati angka dua belas, sesuai perjanjian saat sang suami akan membawa istri ke rumahnya. Sang suami memegang tangan istrinya sambil berkendara, diiringi ragam perasaan yang bercampur baur menuju rumah baru harapan mereka. Terutama harapan sang istri untuk menjalani kehidupan yang penuh dengan keikhlasan dan ketakwaan kepada Allah.

Setibanya disana, sang istri meminta ijin suaminya untuk memasuki kamar mereka. Kamar yang ia rindukan untuk membangung mimpi-mimpinya. Dimana di kamar itu ibadah akan ditegakkan dan menjadi tempat dimana ia dan suaminya melaksanakan shalat dan ibadah secara bersama-sama. Pandangannya menyisir seluruh ruangan. Tersenyum diiringi pandangan sang suami mengawasi dirinya.

Senyumnya seketika memudar, hatinya begitu tercekat, bola matanya yang bening tertumbuk pada sebatang mandolin yang tergeletak di sudut kamar. Wanita itu nyaris tak percaya. Ini nyatakah atau hanya fatamorgana? Ya Allah, itu nyanyian? Oh bukan, itu adalah alat musik. Pikirannya tiba-tiba menjadi kacau. Bagaimanakah sesungguhnya kebenaran ucapan orang tentang lelaki yang kini telah menjadi suaminya. Oh…segala angan-angannya menjadi hampa, sungguh ia amat terluka. Hampir saja air matanya tumpah. Ia berulang kali mengucap istighfar, Alhamdulillah ‘ala kulli halin. “Ya bagaimanapun yang dihadapi alhamdulillah. Hanya Allah yang Maha Mengetahui segala kegaiban.”

Ia menatap suaminya dengan wajah merah karena rasa malu dan sedih, serta setumpuk rasa kekhawatiran menyelubung. “Ya Allah, aku harus kuat dan tabah, sikap baik kepada suami adalah jalan hidupku.” Kata wanita itu lirih di lubuk hatinya. Wanita itu berharap, Allah akan memberikan hidayah kepada suaminya melalui tangannya.

Mereka mulai terlibat perbincangan, meski masih dibaluti rasa enggan, malu bercampur bahagia. Waktu terus berlalu hingga malam hampir habis. Sang suami bak tersihir oleh pesona kecantikan sang istri. Ia bergumam dalam hati, “Saat ia sudah berganti pakaian, sungguh kecantikannya semakin berkilau. Tak pernah kubayangkan ada wanita secantik ini di dunia ini.” Saat tiba sepertiga malam terakhir, Allah ta’ala mengirimkan rasa kantuk pada suaminya. Dia tak mampu lagi bertahan, akhirnya ia pun tertidur lelap. Hembusan nafasnya begitu teratur. Sang istri segera menyelimutinya dengan selimut tebal, lalu mengecup keningnya dengan lembut. Setelah itu ia segera terdorong rasa rindu kepada mushalla-nya dan bergegas menuju tempat ibadahnya dengan hati melayang.

Sang suami menuturkan, “Entah kenapa aku begitu mengantuk, padahal sebelumnya aku betul-betul ingin begadang. Belum pernah aku tertidur sepulas ini. Sampai akhirnya aku mendapati istriku tidak lagi disampingku. Aku bangkit dengan mata masih mengantuk untuk mencari istriku. Mungkin ia malu sehingga memilih tidur di kamar lain. Aku segera membuka pintu kamar sebelah. Gelap, sepi tak ada suara sama sekali. Aku berjalan perlahan khawatir membangunkannya. Kulihat wajah bersinar di tengah kegelapan, keindahan yang ajaib dan menggetarkan jiwaku. Bukan keindahan fisik, karena ia tengah berada di peraduan ibadahnya. Ya Allah, sungguh ia tidak meninggalkan shalat malamnya termasuk di malam pengantin. Kupertajam penglihatanku. Ia rukuk, sujud dan membaca ayat-ayat panjang. Ia rukuk dan sujud lama sekali. Ia berdiri di hadapan Rabbnya dengan kedua tangan terangkat. Sungguh pemandangan terindah yang pernah kusaksikan. Ia amat cantik dalam kekhusyu’annya, lebih cantik dari saat memakai pakaian pengantin dan pakaian tidurnya. Sungguh kini aku betul-betul mencintainya, dengan seluruh jiwa ragaku.”

Seusai shalat ia memandang ke arah suaminya. Tangannya dengan lembut memegang tangan suaminya dan membelai rambutnya. Masya Allah, subhanallah, sungguh luar biasa wanita ini. Kecintaannya pada sang suami, tak menghilangkan kecintaannya kepada kekasih pertamanya, yakni ibadah. Ya, ibadah kepada Allah, Rabb yang menjadi kekasihnya. Hingga bulan kedepan wanita itu terus melakukan kebiasaannya, sementara sang suami menghabiskan malam-malamnya dengan begadang, memainkan alat-alat musik yang tak ubahnya begadang dan bersenang-senang. Ia membuka pintu dengan perlahan dan mendengar bacaan Al-Qur’an yang demikian syahdu menggugah hati. Dengan perlahan dan hati-hati ia memasuki kamar sebelah. Gelap dan sunyi, ia pertajam penglihatannya dan melihat istrinya tengah berdoa. Ia mendekatinya dengan lembut tapi cepat. Angin sepoi-sepoi membelai wajah sang istri. Ya Allah, perasaan laki-laki itu bagai terguyur. Apalagi saat mendengar istrinya berdoa sambil menangis. Curahan air matanya bagaikan butiran mutiara yang menghiasi wajah cantiknya.

Tubuh lelaki itu bergetar hebat, kemana selama ini ia pergi, meninggalkan istri yang penuh cinta kasih? Sungguh jauh berbeda dengan istrinya, antara jiwa yang bergelimang dosa dengan jiwa gemerlap di taman kenikmatan, di hadapan Rabbnya.

Lelaki itu menangis, air matanya tak mampu tertahan. Sesaat kemudian adzan subuh. Lelaki itu memohon ampun atas dosa-dosanya selama ini, ia lantas menunaikan shalat subuh dengan kehusyuan yang belum pernah dilakukan seumur hidupnya.
Inilah buah dari doa wanita shalihah yang selalu memohonkan kebaikan untuk sang suami, sang pendamping hidup.

Beberapa tahun kemudian, segala wujud pertobatan lelaki itu mengalir dalam bentuk ceramah, khutbah, dan nasihat yang tersampaikan oleh lisannya. Ya lelaki itu kini telah menjadi da’i besar di kota Madinah.

Memang benar, wanita shalihah adalah harta karun yang amat berharga dan termahal bagi seorang lelaki bertakwa. Bagi seorang suami, istri shalihah merupakan permata hidupnya yang tak ternilai dan “bukan permata biasa”. (Dari kumpulan kisah nyata, Abdur Razak bin Al Mubarak)


~Hikayat yg perlu di renung-renungkan...~

PUISI MEMUKAU HARI INI...

Syarat Buat Bakal Menantuku

Bakal Menantuku,
...Tiba saatnya nanti,
Kuserahkan puteriku sebagai amanah,
Kerana kuhormati tuntutan fitrah,
Hiasilah hidupnya dengan hasanah,
Pandulah cintanya menuju jannah.

Dia puteri kesayanganku,
Melepaskannya tak semudah itu,
Dengarkan terus bicaraku,
Ada syarat sebelum kumerestu.

Bakal Menantuku,
Cinta yang kau tawarkan penuh bahagia,
Tiada hati yang terluka,
Tiada cinta lain rasa dikhianati,
Tiada anak isteri terasa sepi.

Bakal Menantuku,
Kuingin menjadi ayah sewibawa Rasulullah,
Tak rela puterinya dimadukan,
Berjanjilah padaku dengan syarat ta’liq,
BEBASKAN PUTERIKU,
Jika nanti kau ingin duakannya tanpa rela.

Bakal Menantuku,
Semua puteri Rasulullah tak rela bermadu,
Begitu jugalah fitrah puteriku,
Allah memberikan pilihan,
Jika kau enggan, gugurlah penerimaan.

Bakal Menantuku,
Kuingin dia menjadi bidadarimu di sana,
Jangan sukarkan ujian hidupnya,
Dengan cinta lain yang kau undang bersama,
Kerana fitrah cinta, tiada dua,
Bimbang rosak agamanya kerana kecewa.

Menantuku,
Kukenali puteriku berakhlak mulia,
Kukenali puteriku tekun beragama,
Perteguhkanlah dia dengan ketinggiannya,
Dengan hidup beragama selama-lamanya,
Jangan cintanya kau persia,
Sudikah syaratku kau terima?

Dipetik daripada novel BEBASKAN, Fatimah Syarha Mohd Noordin..

Friday, February 25, 2011

yes!!!!!! alhamdulillah... dpt berblog lg...

alhamdulillah.. alhamdulillah.. alhamdulillah... very miss much for bloging... akhir-akhir ini sgt rindu rasanya untuk menulis... writing is also the way to release tension n release bored.. hopefully this time alwayz got time to write,write n write... since at my place the line was very poor.. i'll never give up.. will try! of coz sumtin precious to be shared... :).. ok my blog's friends.. happy blogging.... :)