Daisypath Anniversary tickers

Daisypath - Personal pictureDaisypath Anniversary tickers

Wednesday, February 10, 2010

MENCARI JALAN MENUJU AMPUNAN TUHAN

Kata pujangga cinta letaknya di hati. Meskipun tersembunyi, namun getarannya tampak sekali. Ia mampu mempengaruhi pikiran sekaligus mengendalikan tindakan. Sungguh, Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat. Cintalah yang mampu melunakkan besi, menghancurkan batu karang, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dasyatnya cinta (Jalaluddin Rumi).

Namun hati-hati juga dengan cinta, karena cinta juga dapat membuat orang sehat menjadi sakit, orang gemuk menjadi kurus, orang normal menjadi gila, orang kaya menjadi miskin, raja menjadi budak, jika cintanya itu disambut oleh para pecinta palsu. Cinta yang tidak dilandasi kepada Allah. Itulah para pecinta dunia, harta dan wanita. Dia lupa akan cinta Allah, cinta yang begitu agung, cinta yang murni.

Cinta Allah cinta yang tak bertepi. Jikalau sudah mendapatkan cinta-Nya, dan manisnya bercinta dengan Allah, tak ada lagi keluhan, tak ada lagi tubuh lesu, tak ada tatapan kuyu. Yang ada adalah tatapan optimis menghadapi segala cobaan, dan rintangan dalam hidup ini. Tubuh yang kuat dalam beribadah dan melangkah menggapai cita-cita tertinggi yakni syahid di jalan-Nya.

Tak jarang orang mengaku mencintai Allah, dan sering orang mengatakan mencitai Rasulullah, tapi bagaimana mungkin semua itu diterima Allah tanpa ada bukti yang diberikan, sebagaimana seorang arjuna yang mengembara, menyebarangi lautan yang luas, dan mendaki puncak gunung yang tinggi demi mendapatkan cinta seorang wanita. Bagaimana mungkin menggapai cinta Allah, tapi dalam pikirannya selalu dibayang-bayangi oleh wanita/pria yang dicintai. Tak mungkin dalam satu hati dipenuhi oleh dua cinta. Salah satunya pasti menolak, kecuali cinta yang dilandasi oleh cinta pada-Nya.

Di saat Allah menguji cintanya, dengan memisahkanya dari apa yang membuat dia lalai dalam mengingat Allah, sering orang tak bisa menerimanya. Di saat Allah memisahkan seorang gadis dari calon suaminya, tak jarang gadis itu langsung lemah dan terbaring sakit. Di saat seorang suami yang istrinya dipanggil menghadap Ilahi, sang suami pun tak punya gairah dalam hidup. Di saat harta yang dimiliki hangus terbakar, banyak orang yang hijrah kerumah sakit jiwa, semua ini adalah bentuk ujian dari Allah, karena Allah ingin melihat seberapa dalam cinta hamba-Nya pada-Nya. Allah menginginkan bukti, namun sering orang pun tak berdaya membuktikannya, justru sering berguguran cintanya pada Allah, disaat Allah menarik secuil nikmat yang dicurahkan-Nya.

Itu semua adalah bentuk cinta palsu, dan cinta semu dari seorang makhluk terhadap Khaliknya. Padahal semuanya sudah diatur oleh Allah, rezki, maut, jodoh, dan langkah kita, itu semuanya sudah ada suratannya dari Allah, tinggal bagi kita mengupayakan untuk menjemputnya. Amat merugi manusia yang hanya dilelahkan oleh cinta dunia, mengejar cinta makhluk, memburu harta dengan segala cara, dan enggan menolong orang yang papah. Padahal nasib di akhirat nanti adalah ditentukan oleh dirinya ketika hidup didunia, Bersungguh-sungguh mencintai Allah, ataukah terlena oleh dunia yang fana ini. Jika cinta kepada selain Allah, melebihi cinta pada Allah, merupakan salah satu penyebab do’a tak terijabah.

Bagaimana mungkin Allah mengabulkan permintaan seorang hamba yang merintih menengadah kepada Allah di malam hari, namun ketika siang muncul, dia pun melakukan maksiat.

Bagaimana mungkin do’a seorang gadis ingin mendapatkan seorang laki-laki sholeh terkabulkan, sedang dirinya sendiri belum sholehah.

Bagaimana mungkin do’a seorang hamba yang mendambakan rumah tangga sakinah, sedang dirinya masih diliputi oleh keegoisan sebagai pemimpin rumah tangga..

Bagaimana mungkin seorang ibu mendambakan anak-anak yang sholeh, sementara dirinya disibukkan bekerja di luar rumah sehingga pendidikan anak terabaikan, dan kasih sayang tak dicurahkan.

Bagaimana mungkin keinginan akan bangsa yang bermartabat dapat terwujud, sedangkan diri pribadi belum bisa menjadi contoh teladan

Banyak orang mengaku cinta pada Allah dan Allah hendak menguji cintanya itu. Namun sering orang gagal membuktikan cintanya pada sang Khaliq, karena disebabkan secuil musibah yang ditimpakan padanya. Yakinlah wahai saudaraku kesenangan dan kesusahan adalah bentuk kasih sayang dan cinta Allah kepada hambanya yang beriman…

Dengan kesusahan, Allah hendak memberikan tarbiyah terhadap ruhiyah kita, agar kita sadar bahwa kita sebagai makhluk adalah bersifat lemah, kita tidak bisa berbuat apa-apa kecuali atas izin-Nya. Saat ini tinggal bagi kita membuktikan, dan berjuang keras untuk memperlihatkan cinta kita pada Allah, agar kita terhindar dari cinta palsu.

Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan hambanya yang betul-betul berkorban untuk Allah Untuk membuktikan cinta kita pada Allah, ada beberapa hal yang perlu kita persiapkan yaitu:

1) Iman yang kuat

2) Ikhlas dalam beramal

3) Mempersiapkan kebaikan Internal dan eksternal. kebaikan internal yaitu berupaya keras untuk melaksanakan ibadah wajib dan sunah. Seperti qiyamulail, shaum sunnah, bacaan Al-qur’an dan haus akan ilmu. Sedangkan kebaikan eksternal adalah buah dari ibadah yang kita lakukan pada Allah, dengan keistiqamahan mengaplikasikannya dalam setiap langkah, dan tarikan nafas disepanjang hidup ini. Dengan demikian InsyaAllah kita akan menggapai cinta dan keridhaan-Nya.

KREDIT 4 http://yudimuslim.multiply.com

Monday, January 18, 2010

BERMULA SUDAH HIDUP BERREFLEKSI ...

TARIKH : 18/01/2010
HARI : RABU

Hari ini merupakan hari pertama saya melaporkan diri di SK ST.John. Seawal pagi saya dan rakan-rakan guru pelatih yang lain melaporkan diri di hadapan guru besar puan Helen Gasat. Beliau menerima baik kehadiran kami dan telah memberikan sedikit kata-kata perangsang sebelum beliau membawa kami berjumpa dengan PKHEM ST.John puan Delores untuk mendapatkan jadual waktu pengajaran sepanjang kami menjalani latihan di sekolah ini selama 3 bulan, yang mana akan berakhir pada 16 April 2010.

Seperti kebanyakan sekolah lain juga, iaitu pada hari pertama persekolahan setiap minggu akan diadakan perhimpunan pagi. Puan Helen telah mengambil kesempatan untuk memperkenalkan guru pelatih kepada semua pelajar dan juga kepada guru-guru. SK ST.John merupakan sebuah sekolah yang mempunyai 2 sesi persekolahan iaitu tahap 2 pada waktu pagi dan tahap 2 pada waktu petang. Oleh kerana sekolah ini turut berfungsi sebagai sekolah guna sama dengan pelajar sekolah menengah SM ST.John, kemudahan yang disediakan sememangnya terlalu terhad. Jumlah pelajar yang terlalu ramai juga menjadikan penggunaan ruang semakin terhad.

Sebagai seorang guru saya perlu bersedia untuk menerima keadaan sekolah seadanya dan memikirkan cara yang terbaik untuk menjalankan sesi pembelajaran dan pengajaran (P&P)dengan berkesan walaupun dalam keadaan yang tidak begitu kondusif. Saya sebenarnya bertuah kerana diberi peluang untuk mengenali dan mendidik murid-murid yang begitu aktif dan agresif. Saya akan menggunakan peluang ini sebaiknya untuk memandu anak murid saya menggunakan bakat dan kebolehan mereka seoptima yang mungkin.

Hari pertama saya di sekolah ini, saya belum lagi memulakan sesi P&P. Saya hanya berkenalan dengan rakan guru, meminta tunjuk ajar daripada guru mengajar kelas yang saya akan mengambil alih, mendapatkan nasihat daripada guru pembimbing, meninjau keadaan kelas dan kedudukan kelas, serta melihat kemudahan-kemudahan yang boleh digunakan sebagai alat bantu mengajar.

Secara keseluruhannya, saya telah memulakan hari pertama dengan menyelesaikan perkara-perkara yang perlu saya usaikan pada minggu pertama bermulanya latihan praktikum. Saya berpuas hati dengan keadaan sekolah dan bersemangat untuk berkhidmat di sekolah ini. Sepertinya untaian lirik yang telah dialunkan dalam lagu sekolah SK ST.John diawal pagi telah memberi saya inspirasi yang mendalam untuk bertekad berkhidmat cemerlang di SK ST.John ini. Moga harapan terus membara selamanya.

RAHMAT UJIAN...



Dalam kita menghadapi ujian ......
Pasti ada jalan keluarnya......


Sebagai langkah pertama cuba fahami dan hayatilah pesanan Nabi Muhammad SAW yang berbunyi "sebaik-baik ibadah ialah sabar menunggu jalan keluar". Ini bermakna tidak ada satu ujian pun yang akan kekal. Mana mungkin ada malam yang tidak ada siang, pagi tanpa digantikan dengan petang, mana mungkin banjir berpanjangan dan tidak akan terjadi kemarau berpanjangan. Jika ini kenyataan yang terjadi bermakna Allah tidak pernah tidak adil pada makhluknya. Bagi memperhatikan lagi cinta Allah pada makhluk-Nya dan membuktikan lagi kehebatan Allah Yang Maha Adil maka dibekalkan makhluk-Nya dengan pesanan melalui surah Hud :81 yang berbunyi "bukankah Subuh itu sudah tiba." Subuh bermakna betapa pun panjangnya malam pekat pasti akan bertemu dengan waktu tamatnya.

Oleh iu betapa pun berat dan panjangnya penderitaan yang ditanggung oleh hamba Allah, Dia telah menjelaskan pasti Allah menemukan saat penyembuhan untuk keluar daripada permasalahan itu. Subuh bermakna cahaya fajar bagi orang yang ditimpa kesedihan itu telah menyerlah. Maka pandai-pandailah merasai sapaan dan sentuhan suria pagi, tunggulah panasnya bebola mentari pagi sebagai tanda bahawa kemenangan telah datang dari Yang Maha Berkuasa.

Oleh itu laluilah kehidupan dengan keyakinan,dan rasailah sentuhan Allah tidak pernah putus daripada kita hamba-Nya. Ini dipastikan dalam janji Allah bahawa Allah tidak pernah mengantuk, tidak pernah penat, berhenti mengurus langit dan bumi serta seluruh isinya.
Anggaplah suatu permasalahan itu sebagai seperti seutas tali. Jika tali itu sudah sangat tegang, maka ia akan segera putus. Ertinya jika persoalan itu sudah kritis atau matang, maka tunggu kerana ia pasti akan berhenti dan ditemukan dengan jalan keluar. Allah akan pastikan setiap kesedihan dan kegembiraan itu menemui penghujungnya.

Ini ditegaskan lagi oleh Allah, "dan barang siapa yang bertaqwa kepada Allah nescaya Allah akan menjadikan baginya jalan kemudahan dalam urusannya (QS Ath-Thalaq:4). Ini janji Allah yang sangat pasti, maka bangunkan keyakinan dan panjatkan doa dan kesedihan kepada-Nya, pasti kita akan berasa bahawa kesedihan tidak berpanjangan kerana Allah tidak membenarkan keadaan itu terjadi selagi kita hambanya tidak berputus asa dari rahmat Allah. Sebab itu Allah menjanjikan, "maka, sesungguhnya bersama dengan kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan." (QS Al: Insyirah:5-6) Dengan syarat kita yakin sepenuhnya bahawa apa yang kita lakukan kerana Allah dan mahu mendapat reda Allah, bukan kerana manusia.

Fikir-fikirkanlah dan renung-renungkanlah....